Corona Virus

Coronavirus Disease adalah penyakit jenis baru yang disebabkan oleh virus yang dinamakan dengan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS CoV-2). Sumber utama terinfeksi COVID-19 adalah pasien yang terinfeksi baik yang bergejala maupun yang tidak menimbulkan gejala. Pasien yang terinfeksi COVID- 19 dapat menimbulkan adanya gejala ringan seperti flu sampai adanya infeksi paru paru seperti pneumonia.

Coronavirus merupakan virus RNA dengan berukuran 120-160 nm yang memiliki kapsul dan tidak adanya segmen. Virus ini merupakan genus betacoronavirus. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa coronavirus masuk dalam subgenus yang sama dengan sarbecovirus yaitu coronavirus yang pada tahun 2002-2004 penyebab wabah Severe Acute Respiratory Ilness (SARS).

International Committee on Taxonomy of Viruses memberikan nama SARS-CoV-2.1,2 Pandemi COVID-19 muncul pertama kali dengan ditemukannya 5 kasus pertama di kota Wuhan. Setelah ditemukannya 5 kasus pertama di wuhan, terus terjadi kenaikan pandemi COVID-19 setiap harinya di China dan memuncak di antara bulan Januari hingga awal Februari 2020. Hingga November 2021 sudah lebih dari 255 juta kasus positif dengan lebih dari 5,12 juta korban yang meninggal dunia. Kasus awal terbanyak terdapat di italia dengan kasus sebesar 86.498, kedua diikuti oleh Amerika dengan 85.228 kasus dan terakhir China sebanyak 82.230 kasus.

Penyebaran virus COVID-19 di Indonesia mulai pada tanggal 2 Maret 2020 dengan ditemukannya 2 penderita terkonfirmasi positif yang berasal dari jakarta. Tanggal 17 November 2021 tercatat sudah lebih dari 4,25 juta kasus yang terjadi di Indonesia. Angka kematian di Indonesia hingga saat ini mencapai 144 ribu. Distribusi penyebaran COVID-19 di Indonesia pada bulan Juli sebanyak 79,16%, Agustus 64,67 %, September 94,98%, Oktober 89,64 %, November 97,71 %, dan Desember 91,10%. Di Provinsi Sumatera barat tepatnya Di RSUP Dr. M. Djamil mulai dari tanggal 22 maret 2020 hingga 31 desember 2020 terkonfirmasi 648 pasien positif COVID-19 dengan berbagai rentang usia dan di sertai penyakit komorbid yang salah satunya paling banyak di derita pasien adalah hipertensi. Penyakit komorbid dapat memperberat kondisi pasien yang positif COVID-19.

Gejala awal yang biasanya di rasakan pasien terinfeksi adalah demam. Demam pada pasien yang terinfeksi dapat mencapai suhu tinggi sekitar antara 38,1-39°C. Keluhan lain yang paling sering di rasakan pasien adalah batuk, sesak nafas, mialgia dan gejala gastrointestinal seperti diare. Beberapa pasien yang terinfeksi memiliki gejala ringan, sedang dan berat bahkan tidak disertai dengan gejala.

Faktor risiko COVID-19 paling utama adalah riwayat kontak dengan pasien terinfeksi COVID-19. Adanya penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskular dapat  memperberat kondisi pasien COVID-19. Pasien dengan komorbid mengakibatkan peningkatan ekspresi reseptor ACE2 yang memfasilitasi virus untuk lebih mudah masuk dan menginfeksi tubuh. Faktor usia juga menjadi risiko terinfeksi COVID-19, dimana yang berumur ≥ 65 tahun lebih berisiko terkena COVID-19 dikarenakan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Berdasarkan beberapa penelitian mengatakan beberapa jenis obat dinilai dapat di gunakan untuk sebagai tatalaksana COVID-19 seperti lovinapir, ritonavir, remdesivir, kloroquin, hidrokloroquin, dan plasma konvaselen.

Langkah pencegahan menjadi kunci penerapan di pelayanan Kesehatan dan masyarakat. Pencegahan dapat dilaksanakan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan juga menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain menjadi upaya pencegahan COVID-19.

Transmisi COVID-19 dapat melalui droplet yang masuk ke dalam tubuh melewati mulut, hidung serta mata. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah transmisi COVID-19 sebagai berikut:

1. Pahami cara penyebarannya:

a. Menghindari terkena virus ini merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit.

b. Virus ini dapat menyebar terutama dari orang ke orang antara orang  yang berkontak dekat satu sama lain atau melalui droplet yang keluar saat  orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

c. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa COVID-19 dapat ditularkan oleh orang yang tidak  menunjukkan gejala.

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya minimal selama 20 detik setelah melakukan aktivitas atau memegang sesuatu yang kemungkinan banyak mengandung bakteri dan virus.

3. Menghindari kontak erat

a. Saat dirumah hindari kontak erat dengan orang yang dalam keadaan sakit setidaknya menjaga jarak 6 kaki dengan orang yang sakit atau anggota dalam rumah lainnya.

b. Saat diluar jaga jarak dengan orang yang tidak tinggal serumah dengan kita. Virus dapat menyebar dari orang yang tidak memiliki gejala maka jaga jarak dengan orang lain sangat penting.

4. Gunakan masker saat berasa diluar rumah dan bertemu orang lain

a. Kita dapat menularkan COVID-19 dengan orang lain meski tidak  merasakan adanya gejala.

b. Masker digunakan untuk melindungi diri dari orang lain atau kita tidak menularkan juga ke orang lain jika terinfeksi.

c. Orang orang harus menggunakan masker saat berasa diluar rumah atau dalam keramaian.

d. Walaupun sudah mengenakan masker tetaplah jaga jarak sekitar 6 kaki anatara kita dengan orang lain.

e. Tidak menggunakan masker yang dikhususkan untuk petugas Kesehatan.

f. Masker tidak diharuskan di gunakan pada orang yang kesulitan bernafas atau tidak sadarkan diri, dan tidak dapat melepaskan masker tanpa bantuan orang lain.

5. Menerapkan etika batuk

a. Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau bagian dalam siku saat batuk dan bersin.

b. Langsung mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir minimal 20 detik atau handsanitiser dengan kandungan alkohol 60%.

6. Lakukan disinfeksi

a. Melakukan disinfektan permukaan atau barang yang paling sering disentuh setiap hari.

b. Jika terlihat kotor, lakukan pembersihan menggunakan deterjen dan air sebelum disinfeksi.

c. Dapat juga menggunakan disinfektan yang telah tersedia.

7. Pantau status Kesehatan diri

a. Waspadai setiap gejala yang muncul timbul seperti demam, batuk, sesak napas.

b. Cek suhu jika merasakan gejala.

c. Jika merasakan gejala gejala yang merupakan tanda terinfeksi virus COVID-19 segera konsul ke layanan Kesehatan.