Bimbingan Teknis Dirjen Badilag mengenai Permasalahan Permohonan Dispensasi Kawin

TANGERANG, pa-tangerangkota.go.id

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI mengadakan bimbingan teknis mengenai Permasalahan Permohonan Dispensasi Kawin dan Hadonah Tahap I pada Jumat (23/4/2021). Bimbingan teknis tersebut dilakukan secara daring dan dihadiri ketua satuan kerja, hakim tinggi, hakim, panitera dan panitera pengganti se-Indonesia. Bimbingan teknis yang dibuka oleh Dirjen Badilag  Dr. Drs. Aco Nur, S.H., M.H. tersebut turut menghadirkan YM. Hakim Agung Kamar Agama  Dr. H, Busra, S.H., M.H. sebagai narasumber. Bertempat di ruang Media Center, Aparatur Pengadilan Agama mengikuti bimbingan teknis tersebut secara khidmat. Dalam paparannya, YM. Hakim Agung Kamar Agama  Dr. H, Busra, S.H., M.H. menjelaskan mengenai pengajuan permohonan dispensasi kawin yang banyak dimohonkan untuk pasangan di bawah umur. Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, batas umur pernikahan untuk laki-laki ialah 19 tahun, sedangkan perempuan 16 tahun. Namun, dalam UU No 16/2019 batasan itu diubah, laki-laki dan perempuan yang diizinkan menikah oleh negara harus berusia 19 tahun. Dispensasi adalah pemberian hak kepada seseorang untuk menikah meskipun usianya belum mencapai batas minimal 19 tahun. Menurut UU Perkawinan yang baru, penyimpangan hanya dapat dilakukan melalui pengajuan permohonan dispensasi oleh orang tua dari salah satu atau kedua belah pihak calon mempelai.